Bedanya Panties Pizza Surabaya dengan Malang

img_0384

Saya sedang pengin makan pizza dengan keju yang super banyak, tapi sedang dalam kondisi malas ngulenin adonan pizza. Salah satu alasannya adalah karena saya belum pernah bikin pizza sendiri, malas jika gagal di percobaan pertama sedangkan pengin banget makan pizza, saya ngajakin suami untuk makan Panties Pizza Surabaya. Panties Pizza ini lebih mirip pastel karena bentuk pizzanya tertutup dan memiliki isian di dalamnya. Saya pernah makan Panties Pizza saat sedang berada di Malang dan merasa kurang terkesan karena pizza keju yang saya pesan memiliki limpahan saus tomat di dalamnya sementara saya nggak suka saus tomat dan kurang suka mencampurkan saus apapun dalam pizza. Saya lebih sering memakannya begitu saja.

Harga panties pizza ini sangat terjangkau dibandingkan pizza pada umumnya, tengok saja daftar menu dan harganya berikut ini. Menjelang akhir bulan, mending jajannya yang murce aja sih. Pengin pizza di tanggal tua ya mending Panties Pizza ini aja.

Kata teman-teman saya, Panties Pizza di Surabaya selalu ramai oleh pengunjung. Tapi pas saya ke situ, selow dan sepi-sepi aja sih. Mungkin karena hari kerja ya. Setelah bayar, cuma nunggu sebentar kok terus pesenan pizza saya sampai deh. Saya pesan Say Cheese untuk saya dan Chick n Cheese (menu baru) untuk suami. Prakteknya sih kami bagi setengah-setengah biar sama-sama tahu rasanya haha!

Continue Reading

The First Post

chef

Hai! Blog ini adalah bagian dari wishlist saya sejak beberapa bulan lalu. Keinginan untuk punya blog yang khusus menampung cerita-cerita saya soal makanan, baik pengalaman kuliner di berbagai tempat makan yang saya kunjungi ataupun hasil masakan sendiri. Tidak cuma review tapi juga ulasan dari sudut pandang saya berikut dengan personal touch-nya. Perasaan dan pikiran yang langsung saya alami serta muncul dibenak saat sedang menyantap makanan dan hal-hal lainnya.

Akhirnya terwujud, alhamdulillah. Meskipun ternyata saya baru saja bisa menemukan waktu untuk menulisi blog ini. Tapi tentu tidak harus memberondong blog ini dengan tulisan untuk mengungkapkan betapa senangnya saya dan betapa saya menyayangi blog ini tak kurang banyaknya dengan rasa sayang saya pada blog saya lainnya.

Ungkapan sayang yang sebaik-baik adalah perawatan yang konsisten, baik kondisi blog ataupun perawatan perasaan saya saat sedang mengisinya dengan tulisan.

Jika kamu mampir ke ruang makan virtual ini, mungkin kadang penuh dengan pikiran yang muncul di benak saya. Jangan heran. Karena begitulah kita kendati sedang berada di ruang makan. Mungkin sambil bekerja, menonton televisi, mengobrol, surfing internet dan berpikir tentang apa saja. Sesuai diri kita yang sebenarnya dalam hari-hari berjalan, sedemikian manusiawinya. 🙂

Continue Reading