Review: Warung Ipang, Jagonya Iga Penyet dengan Sambal Mangga Segar

Dari minggu lalu kepikiran buat makan iga penyet, tapi di rumah lagi ngga ada iga dan saya lagi males bikinnya hehe, habis paling makan sendiri doang juga. Iga penyet adalah salah satu comfort food saya, meskipun lagi nggak doyan makan jadinya tetep makan dengan semangat kalau ada si iga penyet ini :p (err oke entah karena comfort food atau karena doyan memang beda tipis).

Sebenarnya menu favorit saya kalau ke resto iga penyet sejenis ya iga + otot penyet.

Continue Reading

Review: Sate Taichan Nyot-nyot, Porsi Memuaskan Harga Menyenangkan

menatap mangsa dari kejauhan be like…

Dari awal makanan ini ngehits, saya memang suka sama sate taichan. Suka tastenya yang ringan dipadu sambelnya yang nggak bold  di lidah bikin doyan. Banyak juga teman yang sampai niat bikin sendiri sate taichan atau ayam taichan yang dimasak dan dihidangkan seperti sate taichan, rasa yang identik hanya tidak memakai tusukan.

Tapi jajanan saya memang jarang untuk makanan berat atau lauk-lauk, lebih sering kue-kue. Makanan berat dan lauk lebih sering masak sendiri di rumah karena bisa disesuaikan sama selera yang masak hehe :p

Sebaliknya adik saya sebagai mahasiswa dan pekerja yang ngekos, sering banget makan diluar bareng teman-temannya. Karena pernah nyoba dan suka, akhirnya dia ngajakin saya ke salah satu cabang Sate Taichan Nyot-nyot di daerah G-Walk Ciputra.

Continue Reading

Review: Ngopi di Amstirdam Coffee & Roastery Malang, Kopi Serius Harga Bercanda

Udah agak lama saya baca postingnya Meriska mengenai Amstirdam ini. Tempat giling kopi yang juga bisa banget didatangin untuk ngopi-ngopi dan nongkrong dengan rasa kopi yang enak dan harga yang ramah banget di kantong. Pas lagi ngobrol sama Meriska juga dia kembali mempersuasi saya untuk nyobain kopi disini yang menurut dia jenis kopi serius bukan kopi yang sekadar famous dan lebih mengutamakan faktor cozy coffee shop-nya sebagai daya jual utama dibanding kopinya sendiri.

Sebagai penggemar kopi sejak kecil karena turunan para wanita di keluarga saya yang kebanyakan suka minum kopi, pastinya saya penasaran dan pengin mampir ke tempat yang satu ini. Sayangnya saya sudah jarang banget ke Malang karena si adek sudah tidak kuliah lagi disana. Jadi rasa penasarannya lama banget nggak juga kesampean. 

Continue Reading

Review: Baso Mas Tato, Bandung – Spicy yet Tasty!

Sebenarnya sudah cukup lama saya kenal Baso Mas Tato dan penasaran pengin mampir ke kedai-nya di Bandung. Kenapa saya penasaran banget sama kedai yang satu ini, padahal sebenarnya nggak hype banget di sosial media seperti kedai baso lain di Bandung?

Awalnya kenal kedai ini gara-gara ada acara meet up dimana seorang teman bawa oleh-oleh iced green tea langsung dari Bandung, nah rasanya segar banget, nggak kalah pokoknya sama green tea di cafe-cafe mahal. Ternyata green tea itu di buat sendiri dan dijual di kedai milik salah satu anggota keluarganya di Bandung, namanya Baso Mas Tato. Kalau penasaran dengan rasa basonya kami bisa pesan dan akan dikirim dalam kemasan vacuum melalui ekspedisi express sampai ke alamat kami. Dan tentu saja yang bisa dikirim cuma bola basonya aja, tidak bersama dengan pelengkap dan bumbu lainnya. Karena ketagihan sama green tea-nya saya juga mau dikirimin.

Sayangnya ternyata green tea tidak mudah dikirimkan dan belum tahu bagaimana cara pack pengirimannya sementara racikan green tea buatan sendiri itu selalu fresh dan kalau harus dikirim kuatir basi. Jadi nggak bisa kesampaian deh minum green tea-nya lagi.

Continue Reading

Review: Ketoprak Jakarta Mang Ucup di Surabaya

Ketoprak bukan jenis makanan yang umum di Surabaya, nggak heran kalau makanan yang kerap kali jadi menu makan malam saat perut lapar tapi malas makan yang berat-berat selama masih tinggal di Jakarta ini tiba-tiba saya kangenin.

Surabaya memiliki tahu campur dan mengenal gado-gado, tapi nama ketoprak sebagai nama makanan termasuk masih asing terdengar. Kata ketoprak lebih related dengan pertunjukan seni peran tradisional yang dikenal masyarakat Surabaya dan sekitarnya.

Awal-awal tinggal di Jakarta, menu makan malam saya berkisar antara kwetiau goreng, nasi goreng, ketoprak dan soto Padang karena letaknya yang searah dengan jalan pulang kantor saya. Dalam masa 10 bulan ketika saya harus tinggal di Surabaya karena urusan pekerjaan setelahnya, saya menemukan beberapa tempat yang menjual ketoprak dengan rasa yang enak dan affordable price.

Continue Reading

Review: Kopi Susu Tetangga by Kopi Tuku

Karena menyukai kopi, saya suka banget nyobain tempat minum kopi seperti cafe atau kedai kopi yang menyajikan kopi enak dengan atmosfer menyenangkan. Atmosfer menyenangkan itu berarti orang-orang yang datang kesana memang berniat menikmati kopi dan interaksi sosial yang selayaknya dan nggak merokok dalam ruangan sesukanya.

Iya saya paling males sama orang yang ngerokok dalam ruangan.  Di Jakarta, larangan merokok di ruangan tertutup public area ini diatur dalam PERDA, terkait denda dan hukumannya juga ada dan cukup serius lho. Perusahaan yang memiliki standar dan sertifikasi safety juga beresiko tinggi jika diketahui pekerjanya melanggar aturan ini. Untuk daerah lain saya kurang tahu apakah PERDA serupa diberlakukan atau tidak.

Intinya karena ketidaksukaan itu, jadilah saya orang yang cuma bisa minum kopi di tempat eksklusif, seperti cafe-cafe yang ber-AC dan di… rumah 😀 yhaa rumah kan eksklusif ya nggak sembarang orang bisa keluar masuk, anggaplah begitu 🙂 Padahal berdasarkan info banyak loh tempat ngopi enak – kopinya yang enak maksudnya. Kalau untuk sekelas cafe, saya masih paling setiap sama kedai kopi dengan awalan S itu. Bukan karena prestise atau apa, yang harganya mirip-mirip bahkan lebih mahal banyak kok (ala iklan obat nyamuk). Tapi karena memang selain cafenya memenuhi poin-poin yang wajib terpenuhi dari sebuah tempat ngopi bagi saya, kopinya untuk sekelas dan harga segitu menurut saya masih paling enak dan worth it.

Continue Reading

Resep Rawon Tanpa Santan Gurih dan Nikmat

Siapa tak mengenal satu menu masakan tradisional berupa rawon? Rasa dari kaldu atau santan ditambah empuknya daging sapi tentu saja mampu memanjakan lidah kita. Menu rawon ternyata mampu memberi banyak inspirasi terutama bagi ibu rumah tangga yang ingin memberi masakan spesial pada anggota keluarga. Resep rawon daging bisa didapatkan dari mana saja, akan tetapi kali ini akan kita ulas secara lengkap.

Menu rawon tanpa santan tentu terbilang unik karena selama ini banyak jenis rawon dibuat memakai santan. Menu hidangan rawon semakin mantap jika kita menambahkan Royco rasa kaldu sapi dimana mampu menambah cita rasa rawon tanpa santan. Langsung saja kita ulas secara lengkap mengenai resep rawon dengan rasa gurih dan pasti nikmat.

Continue Reading

Mulai Berhijrah Penampilan dengan Rok Panjang Model Terbaru

Hijrah saat ini telah menjadi istilah yang cukup populer ditengah masyarakat. Menjadi symbol perubahan untuk banyak hal, yang jelas sih proses peralihan secara personal untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya berdasarkan perintah agama. Mulai dari merubah cara berpakaian, kebiasaan dan berperilaku, hijrah juga meliputi tambahan dan komitmen dalam menjalankan amal ibadah agama kita.

Melihat fenomena betapa banyaknya artis dan public figure yang memutuskan untuk berhijrah, saya ngerasa turut seneng sih. Karena orang-orang yang sedang dalam proses mendalami agamanya tidak lagi dipandang aneh dan freak, tidak lagi dipandang asing, ini terus terang tentu saja efek dari tersebarnya berita bahwa para public figure itu sedang berhijrah dan sedang mendalami agamanya.

Continue Reading

Review: Ayam Betutu Pak Man, Masakan Khas Bali dengan Sertifikasi Halal

Sebenarnya ini bukan pertama kalinya saya ke Bali, pertama ke Bali sekitar SMP kelas 3 setelah kelulusan gitu. Dulu nggak ngerasa yang gimana-gimana sih. Begitu kali ini ke Bali bener-bener tanpa bantuan tour guide, arranging sendiri kita mau pergi kemana aja, mulai jam berapa dan pulang jam berapa. Saya baru nyadar kalau rasanya banyak hal yang berubah. Meskipun nggak berubah-berubah banget juga, sayanya aja yang ngerasa bedanya perjalanan di Bali dengan rombongan wisata dan tour guide dengan perjalanan mandiri bareng suami dan teman-temannya.

Dulu saya ngerasa nggak pernah kesulitan untuk sholat, waktunya sholat ya sholat aja, paling cuma ada alokasi waktunya. Dulu saya juga nggak ngerasa susah soal makanan, pagi makan di kompleks penginapan yang full book rombongan saya terdiri dari sekian banyak bis dan mayoritas muslim. Siang, sudah ada makanan kotakan dengan menu rumahan dan snack yang dibagikan. Laper disela waktu, saya cukup beli pop mie yang dijual pedagang keliling atau kaki lima di sekitar tempat wisata. Makan malam all you can eat di penginapan lagi.

Sekarang, nggak usah muluk-muluk cari masjid atau musholla. Bahkan ruang yang proper untuk sholat aja nemunya susah kebangetan. Saya juga nggak bisa makan nyaris semua menu yang hotel sediakan untuk sarapan karena mereka menjual menu-menu babi di room service dan campuran omelet saat sarapan, sementara saya nggak ngerasa cukup aman untuk makan apapun meskipun makanan biasa karena kurang yakin kalau bagian dapur akan merasa perlu memisahkan peralatan masaknya demi customer. Tiap jalan-jalan perut jadi ngerut nggak jelas karena cuma bisa makan sereal sama buah aja 🙁

Continue Reading