Review: Share Tea – Chocolate Rocksalt and Cheese

Ada nggak minuman favorit yang paling kamu suka untuk cooling down akhir-akhir ini?

Minuman favorit saya belakangan ini, yang lagi suka-sukanya banget ya ini: Share tea variant chocolate rocksalt and cheese, less ice. Bisa nggak bosen gitu hampir tiap hari minum ini kalau lagi pengin cooling down. Waktu masih di Jakarta, tiap weekend dan nggak kemana-mana saya pasti gojek minuman ini dua gelas sekalian dan tahan seharian nggak makan karena memang rasanya di perut saya bikin kenyang sih meskipun nggak ada bubblenya atau apa.

Continue Reading

Review: Nasi Goreng Malang – Tempat Biasa dengan Rasa Istimewa

Malang adalah salah satu kota favorit saya, ya suasananya ya hidangan kulinernya yang enak tapi murah. Ceritanya saya sedang singgah ke kosan si adek terus mati lampu padahal kami kelaperan banget, sementara kosannya tuh gimana ya… rada gelap tanpa lampu mana panas pula. Ya sudahlah terus kami keluar buat cari makan buru-buru karena udah kelaperan banget itu.

Bingung sih mau makan dimana. Dan si adek ngajakin saya ke sebuah warung rada sepi nggak jauh dari Malang Town Square, namanya Nasi Goreng Malang. Kata dia sih enak.

Memang tempat makannya kelihatan biasa aja banget gitu, bukan cuma rada sepi tapi beneran sepi semacam kayak belum buka sama sekali. Cuma ada satu mas-mas di belakang meja, saya nanya ke mas itu apakah tempat makannya udah buka? Masnya bilang udah dan menyodorkan kepada saya daftar menu yang bisa dipesan.

Ini dia:

Continue Reading

Review: Brownies Mommy Enjel

img_06932

Teman saya Dwi, teman yang saya kenal dari awal tes kerja hingga sama-sama tinggal di ibu kotaĀ baru saja berjualan brownies berbagai rasa. Karena masih sedang rajin banget bikin kue jadi saya belum beli brownies itu hingga bulan depannya ketika sedang dalam fase males banget baking, sekalian ngelarisin usahanya teman maka saya memutuskan untuk memesan brownies original dari dia karena mikir kalau untuk toppingnya yang macam-macam seperti nutella, cadburry dan semacamnya saya punya lengkap juga kok di rumah. Dwi atau Duwik – panggilannya – bilang kalau untuk yang original juga sudah ada topping kejunya kok.

“Oh oke,” kata saya dan bersiap nungguin brownies sampai di tangan. Mungkin browniesnya nyoklat banget sih tapi ya gitu sama kayak brownies pada umumnya, pikir saya.

img_0695

Begitu akhirnya si brownies sampai di tangan, ternyata saya salah karena itulah awalnya saya jadi addict sama brownies itu dan selalu pesan setiap kali saya sedang malas baking.

Continue Reading

Review: Bebek Kuali Kota Batu, Menu Masakan Rumah yang Super Endeuss

review

Banyak banget foto dan bahan update untuk diunggah di blog ini tapi seringkali kena kendala malas edit foto kemudian malas nulis *pemalas*. Jadi ya begitulah, cuma masuk ke dalam folder dan perencanaan draft tapi belum di publish-publish.

Memang belakangan ini saya sedang sibuk di dunia offline, jadi makanya draft banyak banget tapi belum sempet untuk di tulis dan dipublish. Semoga bulan ini saya lebih produktif dalam menulis, terutama mengupdate blog ini. Hehe do’akan ya šŸ˜€

Yang sering ngelewatin jalan Batu-Malang pasti pernah ngelihat tempat makan ala depot Bebek Kwali di pinggir jalan. Memang warung ini bukan termasuk tempat hits Malang sih. Dulu pas saya masih magang jaman kuliah tuh warung yang menurut saya kekecilan kalau dibilang warung tapi juga belum pantes menyandang nama resto, ya depot lah. Jadi dulunya secara visual juga nggak menarik ya kayak depot biasa aja yang nggak rame. Tapi saya menyempatkan diri mampir kesini karena dengar dari pegawai kantor yang saya magangin kalau masakan disini enak, sopnya enak, bebek kualinya juga enak, pokoknya masakannya enak-enak.

Continue Reading

Review: Warung Khas Batu – Nama ‘Warung’ dengan Suasana Cafe yang Homey

“Ke Batu kemana lagi ya?” pertanyaan ini sering banget ditanyakan suami ke saya kalau kami sedang main ke Batu. Saking nggak tahunya mau kemana lagi, soalnya semua tempat wisata di Batu yang ramah dilewati mobil kok rasa-rasanya sudah kami cobain semua. Pernah juga ke beberapa tempat makan yang katanya lagi hits tapi ujung-ujungnya kami merasa matok ekspektasi terlalu tinggi, soalnya tempat-tempat itu memang lokasinya strategis banget deket sama tempat wisata keren yang nggak pernah sepi pengunjung. Tapi ternyata rasanya biasa aja dan cenderung over price jauh banget, porsinya juga kecil.

Kayaknya sekitaran dua mingguan lalu saya baca review soal tempat ini dari teman Blogger yang sering review kuliner Malang. Jadi tertarik karena dia bilang kopinya enak dan porsinya juga gede. Jadi berangkatlah saya bertiga bareng adek-adek di kos. Ternyata Warung Khas Batu ini tempatnya di dalam The Batu Hotel & Villsa, masih satu bagian juga kok dengan The Batu Hotel & Villas. Lucunya tempat ini sering kami lewatin setiap kali riwa-riwi ke Batu tapi nggak pernah ngeh kalau disitu ada tempat makan yang bisa kami mampirin meskipun nggak nginep di hotelnya. Parkiran luas dan suasanya memang homey banget. Di bagian depan ada pasangan ibu-ibu dan bapak-bapak sedang duduk-duduk mengawasi pemandangan jalan raya dan Batu yang keren dari sudut itu.

img_1201
Kami duduk dan dihampiri mbak-mbaknya yang ramah untuk mengangsurkan menu. Masih bingung memilih-milih, saya memutuskan foto-foto bagian dalam Warung Khas Batu dulu. Nah berikut ini interiornya, homey banget ya kan.

img_1203

img_1205

img_1206

Setelah memutuskan apa yang ingin dipesanĀ Si mbak mencatat pesanan kami ke tab yang dia bawa-bawa, canggih! Menu di warung khas batu, meskipun namanya ‘warung’ tapi menurut saya menunya variatif. Rasa tradisional juga ada, rasa westernnya juga ada. Berikut ini saya foto-foto menu lengkapnya. Harganya juga murah lho. Soal rasa, nanti kita coba.

Continue Reading

Review: Bakso Bakar Pahlawan Trip Malang

img_8042

Sebenarnya sudah sering juga makan disini setiap ke Malang. Banyak yang lebih suka baso bakar dekat stasiun, menurut saya sih rasanya sama-sama enaknya kok. Hanya saja yang di Pahlawan Trip lebih ramah kendaraan roda 4 dan ada cafenya jadi pilihan minumannya lebih beragam. Ehm makanannya juga banyak sih, selain baso bakar ada macam-macam juga kok.

Tapi yang paling saya suka kalau mampir kemariĀ cukup bisa ditebak karena yang saya pesen juga itu-itu aja. Saya suka pesan baso bakar (kadang campur, kadang bola basonya doang) yang ekstra pedas dengan kuah terpisah, minumnya green tea latte gula/susunya dikit jadi nggak gitu manis soalnya saya nggak terlalu doyan manis. Iya cuma itu aja, dan biarpun cuma gitu aja tapi ngangenin haha! Memang sih jatohnya ngemil secara bola basonya cuma seberapa biarpun harga seporsinya jelas diatas rata-rata baso yang dijual di Malang.

Saya jadi ingat 4 tahun lalu pas ngajakin teman saya dari Bandung makan disini dan dia suka, ujung-ujungnya dia pengen balik lagi dan beli ini padahal sudah ada di Bandung. Dia juga nyesel nggak bungkus. Berarti yang suka sama baso ini nggak cuma saya aja ya kaan..

Pernah beberapa kali kesini pengin makan bakso ekstra pedas berikut sama minum green tea lattenya, soalnya ya buat saya paduan baso pedes sama green tea latte itu match banget aja gitu. Lah terus si green tea latte abis dong… šŸ™ Emang sih saya datengnya juga rada kemaleman soalnya habis jalan-jalan dulu ke tempat wisata hits Malang ceritanya.

Kamu pernah makan baso bakar ini juga? Kalau menurut kamu gimana?

Continue Reading

Review: Holycow Malang, Apa Beda dengan Cabang Lain?

Holycow di Malang belum lama buka, baru sekitar beberapa minggu lalu di Camp Malang Jl Raya Dieng no. 32 dekat toko buku Togamas Malang. Si adek yang pengin makan steak disini, ketika kami tiba di Holycow baru ini nuansa baru-bukanya sangat kerasa sih. Masih banyak karangan bunga ucapan selamat baru buka. Interior Holycow cabang ini juga bagus, ala resto banget sih dengan kursi dan meja kayu dengan ruangan keseluruhan menimbulkan kesan eksklusif elegan. Duh lupa foto interiornya. Beda banget dengan Holycow daerah dekat Pasific Place dan Kelapa Gading yang sering saya kunjungi dengan desain interiornya yang lebih terasa warung banget.

Kami disambut dengan waiter dan mendapatkan tempat di sisi jendela, well memang pilihan kami sih. Restoran itu nggak ramai, cuma beberapa orang yang berada di dalamnya. Entah mungkin karena kami mampirnya siang atau memang karena populasi Malang lebih banyak mahasiswa jadi mainnya nggak ke resto-resto steak.

Semua menunya sama dengan Holycow di cabang manapun yang pernah saya kunjungi, hanya saja sih disini nggak ada free flow minuman seperti Holycow lain yang pernah saya kunjungi. Ehm cukup mengecewakan sebenarnya karena salah satu layanan yang saya sukai dari Holycow adalah beberapa menu minuman bisa free flow sampek puas. Terakhir saya makan di Holycow Surabaya Town Square juga free flow kok.

Si adek memesan wagyu sirloin 200 gram dan saya memesan big bites rib eye 400 gram tapi dengan harga yang lebih murah dari wagyu. Big bites saya ternyata banyak banget datengnya dan rasanya juga enak meskipun nggak habis tapi bisa minta bungkus sisanya untuk dimakan di rumah kok. Kenyang dan puaslah soal porsinya, kenyang seharian haha! Rasanya tetep aja enak, karena itu steak made by Holycow selalu jadi favorit saya.

wagyu sirloin, mashed potato, buncis dan jagung rebus, saus jamur

image

Continue Reading

Review: Mie Baraccung Surabaya Barat, Another Mie dengan Level Pedas

Adik saya yang barusan masuk kuliah membawa pulang mie pangsit sebagai oleh-oleh dari acara jalan-jalannya. Saya kebagian satu kotak juga, mie yang katanya mie pedasĀ itu. Dia bilang membelinya tak jauh dari rumah. Satu kotak mie dihidangkan dengan topping ayam dan pangsit, sayuran, sosis dan somay goreng. Kata dia level 3 dan kalau saya suka saya bisa beli dengan gampang karena letaknya yang dekat, namanya Mie Baraccung.

Saya nyicip dikit dan merasa setuju bahwa mie ini layak coba, enak kok. Pada sendok kedua yang saya makan baru deh berasa pedesnya. Muka saya mulai memerah. Kata si adek, hitungan levelnya berdasarkan takaran sambal di sendok teh. Level 1 untuk satu sendok teh, level 2 untuk 2 sendok teh sambal dan seterusnya. Tapi ini ehm, seriusan pedas untuk ukuran yang dibilang sambelnya cuma 3 sendok teh. Muka saya memerah dan bibir saya mulai berasa tebel haha, beneran pedes bahkan bagi penggemar makanan pedas bagi saya.

Tapi kok nagihin banget ya pedesnya? Haha dasar! Beberapa minggu kemudian saya berhasil ‘memaksa’ suami nemenin makan di Mie Baraccung ini.

image
porsinya pas banget, ditemani es teh manis yumm!

Kami menemukan warungnya masuk gang, memang nggak oke sih kalau bawa mobil. Jadi kalau kesitu harus bawa motor. Jadi tempat makannya itu di teras rumah empunya tempat makan. Ada meja kursi yang berjajar di teras, dekat taman bahkan ruang tamu untuk tempat makan pelanggan. Sayangnya karena sudah keburu laper jadi nggak kepikiran fotoin suasananya. Next mungkin sih ya.

Continue Reading

Bedanya Panties Pizza Surabaya dengan Malang

img_0384

Saya sedang pengin makan pizza dengan keju yang super banyak, tapi sedang dalam kondisi malas ngulenin adonan pizza. Salah satu alasannya adalah karena saya belum pernah bikin pizza sendiri, malas jika gagal di percobaan pertama sedangkan pengin banget makan pizza, saya ngajakin suami untuk makan Panties Pizza Surabaya. Panties Pizza ini lebih mirip pastel karena bentuk pizzanya tertutup dan memiliki isian di dalamnya. Saya pernah makan Panties Pizza saat sedang berada di Malang dan merasa kurang terkesan karena pizza keju yang saya pesan memiliki limpahan saus tomat di dalamnya sementara saya nggak suka saus tomat dan kurang suka mencampurkan saus apapun dalam pizza. Saya lebih sering memakannya begitu saja.

Harga panties pizza ini sangat terjangkau dibandingkan pizza pada umumnya, tengok saja daftar menu dan harganya berikut ini. Menjelang akhir bulan, mending jajannya yang murce aja sih. Pengin pizza di tanggal tua ya mending Panties Pizza ini aja.

Kata teman-teman saya, Panties Pizza di Surabaya selalu ramai oleh pengunjung. Tapi pas saya ke situ, selow dan sepi-sepi aja sih. Mungkin karena hari kerja ya. Setelah bayar, cuma nunggu sebentar kok terus pesenan pizza saya sampai deh. Saya pesan Say Cheese untuk saya dan Chick n Cheese (menu baru) untuk suami. Prakteknya sih kami bagi setengah-setengah biar sama-sama tahu rasanya haha!

Continue Reading