Batuk-batuk di Perantauan

Cuaca yang tidak mendukung membuat kita menjadi gampang terserang penyakit. Jadi ingat jaman jadul sebagai anak kuliah di perantauan, yang makan makanan nggak sehat dan sembarangan maka habis itu jadi mudah terserang penyakit. Karena cuaca yang ekstrem, kalau siang saya sering membeli es di pinggir jalan apapun itu yang penting bisa meredakan haus di kerongkongan. Minum es akan terasa aneh jika tidak ditemani sama gorengan.

Es dan gorengan sudah menjadi teman saya untuk menghabiskan waktu meredakan haus dan lapar jangka pendek. Namun kebiasaan tidak sehat saya tersebut, saya jadi gampang terkena batuk. Dan sekalinya terserang batuk, akan lama sekali sembuhnya. Sedari kecil saya sudah terbiasa ketika sekalinya terserang batuk maka akan menyiksa saya dari mulai mengambil jam tidur saya, mengganggu kegiatan sehari-hari, dan menghambat kinerja saya.
Suatu waktu teman nyeletuk, “eh ati-ati ntar ternyata kamu kena bronchitis loh,”
“Bronkitis?apaan tuh?”
“Itu loh bronkitis itu yang seperti di sinetron yang batuk-batuk terus drama di sapu tangan atau tissuenya ada darahnya. Masa gatau sih?”
“Eh iya?”
Kemudian saya mulai panic dan banyak membaca apa itu bronkitis dan apa penyebabnya. Berikut merupakan rangkuman mengenai bronkitis yang sempat saya baca.
Bronkitis merupakan infeksi yang terjadi pada saluran pernafasan utama dari organ paru-paru atau bonkus yang dapat menyebabkan terjadinya peradangan pada saluran tersebut. Kondisi seperti ini dikategorikan sebagai salah satu penyakit pada pernafasan. Bronkitis sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu bronkitis akut dan bronkitis kronis. Bronkitis akut sendiri merupakan salah satu infeksi sistem pernafasan yang biasanya menyerang anak dibawah usia lima tahun. sedangkan bronkitus kronis merupakan infeksi bronkus yang bertahan pada kurun waktu tiga bulan dalam satu tahun dan berulang pada tahun-tahun berikutnya. Biasanya bronkitus kronis menyerang usia dewasa diatas umur empat puluh tahun.
Gejala yang biasanya dialami oleh penderita bronkitis adalah mengalami batuk-batik disertai lendir berwarna kuning keabu-abuan atau hijau (berarti selama ini yang disinetron itu kurang tepat ya kalau warnanya merah darah), mengalami sakit pada tenggorokan, mengalami sesak napas, hidung tersumbat, kelelahan, dan demam.
Penyebab bronkitis dimulai dari bronkus (saluran udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-paru begitu pula sebaliknya) yang dindingnya menghasilkan mukosa atau lendir yang berfungsi untuk menahan debu dan partikel lain yang bisa menyebabkan iritasi agar tidak masuk ke paru-paru. Bronkitis akut biasanya dari infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus. Infeksi tersebut menyebabkan bronkus menghasilkan mukosa atau lendir lebih banyak dan tubuh akan mengeluarkannya dengan cara batuk.

Sedangkan untuk bronkitis kronis biasanya terjadi karena kebiasaan merokok. Setiap isapan rokok dapat berpotensi untuk merusak bulu-bulu kecil di dalam paru-paru yang disebut rambut silia. Rambut silia sendiri berfungsi untuk menghalau dan menyapu debu, iritasi, dan mukosa atau lendir yang berlebihan. Nah lama kelamaan, kandungan pada rokok dapat menyebabkan kerusakan permanen pada rambut silia dan lapisan dinding bronkus. Ketika hal tersebut terjadi, kotoran tidak bisa dikeluarkan dengan cara yang benar atau natural. Lendir dan kotoran yang menumpuk di paru-paru tersebut menyebabkan sistem pernafasan menjadi lebih rawan terkena infeksi.
Nah beberapa penjelasan tersebut bisa menjadi acuan buat kalian yang terkena batuk kemudian secara spontan jadi panik dan kuatir kalau kena bronchitis. Semoga membantu ya 🙂

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *