Mahasiswa perantauan apalagi mahasiswa yang pernah merantau di Malang pasti nggak asing dengan yang namanya jelajah kuliner. Rasanya aneh kalau sudah lama di Malang tetapi belum pernah mencoba macam-macam kuliner di kota itu. Saya pun terhitung sudah lama tinggal di Malang tapi rasanya waktu selama itu masih tidak cukup untuk dihabiskan dalam mencoba tempat-tempat kuliner yang ada di Malang. Kenapa? Ya karena rasanya hampir setiap bulan ada saja cafe dan tempat makan baru yang berdiri di kota yang disebut-sebut sebagai kota pelajar di Jawa Timur ini.
Seperti biasanya, saya mengajak adek ‘keluar kandang’ untuk mencari makan. Bingung memilih tempat mana yang akan kami kunjungi untuk membuat perut yang kosong sejak pagi karena belum sarapan ini jadi kenyang. Setelah browsing mengenai tempat baru yang unik di Malang, biar ada variasi gitu sih hehe… Soalnya kemarinnya saya bawa roti hasil baking di rumah, resep roti coklat dan kejunya si adek demen jadi saya bawa banyak buat dia dan seharian dia makan roti itu. Makanya sekarang lagi pengin makan berat yang bercitarasa gurih dan Indonesia banget. Seenak-enaknya roti habis seharian makan itu kan engap juga pengin makan yang lain ya kan? :p
Akhirnya kami memilih salah satu Cafe yang terletak di Simpang Ijen. Cafe ini mengusung tema piknik ala anak gunung.
Jadi masuk ke area cafe langsung saja kami disuguhi pemandangan suasana perkemahan. Tenda-tenda berjejeran, pegawai yang menggunakan baju dan aksesoris lengkap seperti ala anak gunung, pos yang sesuai dengan anak perkemahan dan background tembok pemandangan gunung yang tampak apik, ditambah api unggun ditengah-tengah cafe yang menambah suasana perkemahan jadi lebih hidup.
Setelah memarkir motor, kami memasuki area camp. Pada gerbang masuk kami disambut pegawai yang menanyakan kami terdiri dari berapa orang dan ingin menempati tenda atau di meja. Kemudian disusul dengan pernyataan mengenai kesediaan tenda saat tersebut dan memberikan secarik kertas yang berisi menu yang nantinya akan kami isi. Pada saat itu, melihat kesediaan tempat makan di tenda yang padat menyebabkan kami memilih untuk duduk di kawasan meja biasa. Setelah duduk di meja, ada lampu minyak diatas meja tetapi sebenarnya itu merupakan lampu listrik.
Pada lampu tersebut ada angka yang menandakan kami berada di meja nomor berapa. Kertas menunya pun unik, jadi disitu ada keterangan siapa ketua kelompok dan terdiri dari berapa orang. Duh jadi serasa ala ala anak pramuka atau anak gunung pecinta alam nih. Setelah memesan kami wajib melakukan pembayaran sebelum menu disajikan. Saat itu kami memesan nasi goreng, namun sayangnya nasi goreng belum tersedia jadi kami memilih menu lain yaitu nasi liwet gurami dan minumnya kami memilih susu coklat.
Makanan dan minuman tersaji tidak lama setelah kami membayar. Makanannya tersaji dengan alat makan yang unik sesuai konsep perkemahan pokoknya ala anak gunung deh. Ada nasi uduk, sambal, lalapan, dan ikan gurami yang tiduran diatas kasur nasi uduk.
Ikan gurami dibakar dengan bumbu kecap, nasi uduknya enak dengan porsi yang mengenyangkan dan sambalnya pun edible. Susu coklatnya enak juga walaupun saya pesan tanpa gula, susunya disajikan dengan sangat pas ah senangnyaaa soalnya saya dan si adek memang sama-sama nggak suka yang manis-manis banget. Mie-nya belum nyobain sih, kapan-kapan mungkin balik buat nyobain mie-nya.
Overall OK meskipun untuk harga kalau ukuraannya sebagai anak rantau mungkin agak sedikit mahal ya, tapi worth it kok karena tempatnya so instagramable jadi cocok deh buat kamu yang demen update social media-nya dengan tempat-tempat makan unik seperti ini. Ngafe sekalian untuk nyobain piknik ala-ala tapi suasana kayak yang lagi di gunung gitu.
Have a nice week!
Alamat Travel Mie Malang: Jalan Simpang Ijen Blok B No. 39, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur
IndonesiaBuka setiap hari mulai jam 11 siang.
6 Comments
Menunya asik-asik, menurutku harganya murah dibanding cafe lain, pengen nyobain ah kalo ke Malang, males yang di SBY, wkwk
cuss, ditunggu ya tulisannya 😀
Eh anyiiin, di deket rumahku juga ada nih, baru buka resto gawl dengan konsep kemah gini, basisnya tapi mie
wah ini juga mie mie kok nyit
Bukanya jam berapa yaa
sama seperti resto pada umumnya saya rasa hehe. bisa di cek di google, saya lupa soalnya