Tapi makin kesini makin banyak brand-brand bubble tea baru, baik yang local maupun dari luar negeri. Diagon Alley termasuk brand boba asal lokal yang terinspirasi boba brand luar negeri dari Taiwan, The Alley CMIIW ya… Untuk saat ini gerai-gerai brand Diagon Alley hanya tersedia di Jakarta dan belum ada di kota lain. Saya sebagai Potterhead, tentu saja pengin nyobain. Hehe memang tidak ada hubungannya sih. Tapi saya memang lagi kangen universe of Harry Potter huhu. Semoga bakalan ada film-film dan bukunya yang dibuat lagi sekuelnya.
Varian menu dari Diagon Alley yang pernah saya coba hanya yang satu ini: Cheese Milk with Boba. Errr… lupa sih nama tepatnya dari menu ini apa, karena rupanya termasuk menu baru dan belum terdaftar di informasi terkait Diagon Alley yang bisa kita temukan di internet.
Jadi di kota kelahiran saya ada bubur yang terbuat dari tapioka dan berwarna coklat, warna cokelat berasal dari gula jawa murni. Di tempat tinggal saya, daerah pedesaan masih ada orang yang membuat gula jawa sendiri alias handmade. Nah bubur coklat itu manis dan super lembut dan disantap dengan menggunakan santan alami dari buah kelapa, bukan dari santan instan, mirip banget rasanya dengan boba Diagon Alley ini. Hanya tentu saja versi Diagon Alley lebih gurih karena melibatkan fresh milk dan cream cheese.
Saya membeli dua gelas dengan rasa yang sama untuk varian ini, satu gelas sisanya saya minum keesokan harinya dan rasa bubble-nya sudah berubah karena teksturnya yang lebih keras dan menggumpal. Masih fresh dan nggak basi di dalam kulkas sih, hanya saja nggak seenak pas baru saja dibuat di gerainya ketika bubble masih super soft.
Overall layak banget lah untuk dicoba untuk menyuka bubble tea atau yang pengin cobain bubble tea tapi nggak terlalu suka manis-manis seperti saya.
Price: sekitar 40,000-45,000