Hijrah saat ini telah menjadi istilah yang cukup populer ditengah masyarakat. Menjadi symbol perubahan untuk banyak hal, yang jelas sih proses peralihan secara personal untuk menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya berdasarkan perintah agama. Mulai dari merubah cara berpakaian, kebiasaan dan berperilaku, hijrah juga meliputi tambahan dan komitmen dalam menjalankan amal ibadah agama kita.
Melihat fenomena betapa banyaknya artis dan public figure yang memutuskan untuk berhijrah, saya ngerasa turut seneng sih. Karena orang-orang yang sedang dalam proses mendalami agamanya tidak lagi dipandang aneh dan freak, tidak lagi dipandang asing, ini terus terang tentu saja efek dari tersebarnya berita bahwa para public figure itu sedang berhijrah dan sedang mendalami agamanya.
Bahkan nggak sedikit yang sampai rela meninggalkan dunia gemerlap dimana dia hidup sebelumnya selama bertahun-tahun. Dunia gemerlap yang barangkali bukan hanya sekadar lifestyle dan hobi yang menawarkan kekayaan dan kepopuleran. Padahal nggak sedikit orang yang bercita-cita untuk jadi kaya dan terkenal bahkan sampai rela menempuh berbagai usaha, termasuk menjadi topik berita sensasional.
Meskipun nggak jarang juga konsep hijrah yang sudah bisa diterima masyarakat ini jadi mendapat makna yang berbeda-beda tergantung dari perorangannya. Sering orang menilai, ganti penampilan saja sudah cukup dan sudah dianggap telah hijrah, padahal jalan masih panjang. Ada banyak hal dalam agama kita yang harus dipelajari dan didalami selain penampilan, meskipun tentu saja penampilan biasanya adalah langkah paling awal dalam hijrah.
Sekitar minggu lalu saya sempat membaca update media social seorang kenalan yang dulunya pernah satu sekolah dengan saya bahwa saat ini dia sedang berusaha berhijrah dan berpenampilan lebih baik sesuai standar yang dibenarkan agama dengan kerudung yang lebih besar dan panjang, serta dress yang lebih longgar. Dia berharap bisa secepatnya beli baju-baju yang lebih banyak untuk keperluannya berhijrah.
Tentu saja postingan itu mendapatkan feedback positif dari teman-teman yang mengenal dia, dukungan positif dan saran kecil menyertai komentar-komentar mereka. Saya juga jadi tergoda untuk ikutan nimbrung hehehe.
Tapi satu kesimpulan dari obrolan ala reuni kecil-kecilan masa sekolah di kolom komentar itu adalah jangan takut mencoba, dan bahwa kita bisa tetap berhijrah dalam hal pakaian dengan apa yang saat ini kita punya tidak melulu harus beli yang baru. Belum ada dana untuk beli gamis-gamis, ya pakai dress panjang di lemari yang ada dulu, tapi kudu diakalin agar tidak membentuk lekuk tubuh misalnya dengan dilapis coat panjang, jas, vest longgar serta sweater dan jaket oversize. Kalau nggak ada dress, bisa pakai rok-rok panjang dulu dengan blus maupun jenis atasan lain yang tentunya longgar, tidak ketat dan sebisa mungkin menutup sampai bagian paha.
Bagaimana kalau rok panjang juga sama sekali nggak punya karena sebelum itu isi lemari nggak pernah absen dengan celana panjang dan nggak pernah pakai apapun selain celana panjang dari berbagai macam bahan dasar kain? Padahal belum siap-siap banget juga langsung peralihan penampilan ke gamis, harga gamis yang sesuai ukuran dan selera fashion juga tinggi pula harganya.
Wah sayang banget kalau hijrah malah bikin kita jadi kebeban pikiran karena tuntutan penampilan dan keperluan item yang kudu dibeli udah bikin kita ngeliatin saldo tabungan sambil miris. Boleh banget lho padahal kalau kita mau beli rok panjang model terbaru untuk mengawali hijrah dalam cara berpenampilan kita.
Pakai rok termasuk syar’i kok kalau rok panjang yang kita pilih terbuat dari bahan yang tidak membentuk dan mengekspos lekukan tubuh kita, serta potongan dan modelnya tidak ketat di badan kita. Selain itu harga rok relatif murah dan macam modelnya juga lebih banyak dan bervariasi. Pilih bahan-bahan yang ringan tapi tidak membentuk tubuh seperti wolfis, jetblack, balotelly dan dengan model-model lebar longgar seperti A line maupun model umbrella yang lebar dan cantik agar tidak menunjukkan lekuk kaki kita ketika dipakai berjalan.
Nggak percaya kalau rok panjang model terbaru bisa mengakomodir keperluan hijrah kita dengan baik? Apalagi untuk alasan faktor ekonomis. Tenang, banyak banget model terbaru rok panjang di pasaran karena penggunanya yang semakin meluas dari berbagai usia dan diminati baik yang berhijab maupun tidak maka produsen rok panjang juga merasa harus membuat rok yang nyaman, model terbaru dan harga yang cukup terjangkau. Coba deh lihat di Mataharimall contohnya, ada banyak produk rok panjang yang ditawarkan untuk kita boyong ke rumah dan siap menjadi salah satu pakaian favorit kita. Kalau soal harga, hmm hanya mulai 69ribu kita sudah bisa mendapatkan hak milik dari rok yang dijual disitu. Warna-warnanya memanjakan mata dan model-model rok yang dijual tuh terkesan classic dan timeless ya… masih bakalan bisa dipakai bahkan hingga trend kaos kembaran bareng ini sudah mulai ditinggalkan.
Saya sih suka juga pakai rok dengan padanan tunik panjang dan khimar yang menutup dada, meskipun gamis jauh lebih praktis dan tidak memerlukan waktu lama nyocok-nyocokin tapi kan tetep kadang pengen ganti suasana ya dengan rok dan tunik biar nggak bosen.
Kamu suka rok juga? Menurut kamu model rok panjang seperti apa sih yang sekarang sedang hits dan kekinian?
1 Comment
Aku skrg lagi suka pakai rok walau memang belum gamis dan kerudung besar. Hijrah itu mudah. Yg harus berjuang ya istiqomahnya itu
Nata hati lalu penampilan juga