Beberapa bulan terakhir, saya sering banget ditawarin suami untuk beli jam tangan. Mungkin dia udah gerah karena saya kemana-mana perlu nengok ponsel dulu buat tahu sekarang jam berapa. Padahal kalau keluar rumah bentar-bentar doang juga malas bawa ponsel.
Tapi sebenernya bukan berarti saya nggak punya jam tangan. Jam tangan sih ada, cuma mati aja karena nggak saya ganti baterenya. Alasan saya ngebiarin juga karena ngerasa nggak perlu-perlu banget pakai jam tangan sehari-hari. Sementara mostly saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di rumah.
Saya juga kerjanya di rumah, sementara di rumah tuh akses waktu sangat mudah karena banyak jam dinding yang bisa diakses. Lagi di ruang kerjapun saya masih bisa tahu jam berapa dan waktunya buat ngapain. Jadi nggak perlu-perlu banget sih pakai jam tangan di rumah, kecuali mau traveling atau kemana kek yang memang nggak bisa cuma mengandalkan ponsel doang sebagai penunjuk waktu.
Hmm… meskipun ya nggak bakal nolak juga sih kalau mau dibeliin haha. Model dan merk boleh random yang penting simple dan harus banget jam tangan wanita original.
Ngomong-ngomong emang aktivitas yang kita jalani sehari-hari juga ngaruh banget ke kebiasaan ya. Soalnya dulu, sejak masih sekolah saya kayaknya nggak bisa hidup tanpa jam tangan. Kalau pergi kemana-mana tanpa jam tangan tuh serasa ada yang kurang gitu. Urusan jam tangannya seperti apa bentuknya sih nggak begitu mikirin karena yang beli selalu ibu saya. Saya sendiri nggak tahu pasaran harga jam tangan sebenernya berapa.
Pertama beli jam sendiri, sewaktu saya tinggal sendiri di luar kota dan jam tangan saya rusak. Buat pulang kampung dalam waktu dekat, waktunya masih nggak memungkinkan sementara minta dikirimin sama ibu saya juga bakalan ngerepotin karena ekspedisi pada masa itu masih belum sepraktis dan sebanyak pilihan saat ini.
Jadi deh saya mampir ke mall terdekat untuk membeli jam tangan. Disitu saya melihat banyak banget pilihan jam tangan dengan berbagai merk dan harganya juga terjangkau oleh kantong mahasiswa seperti saya. Tapi ya karena dasar polos, mentang-mentang mall saya kira barang yang dijual disana asli semua. Ternyata mall juga nggak ubahnya seperti pasar kebanyakan, cuma versi jauh lebih modern aja. Di mall banyak juga orang menjual barang kw alias tembakan dari barang asli dengan kualitas jauh dibawahnya, namun model sama dan harga bisa dibilang relatif murah.
Jadi ya saya pikir jam tangan yang saya miliki waktu itu nggak masalah, asli-asli aja. Setelah pemakaian berbulan-bulan atau malah setahun kemudian ada sekrupnya yang longgar sehingga bagian mesin jam terbuka sehingga saya kudu beli yang baru sih. Namun tetep aja nggak pernah nyangka kalau jam yang saya beli dan pakai itu bukan barang asli.
Butuh waktu sekian tahun untuk saya sampai akhirnya paham tentang barang palsu dan asli. Mulai dari pentingnya memiliki barang apapun termasuk jam tangan wanita original, dan bagaimana cara mudah untuk membedakan barang asli dan palsu.
Saya paham betapa penting dan berharganya ide yang lahir dari kepala dan tangan para desainer untuk produk-produk karya mereka. Nggak kebayang rasanya kalau desain yang mereka peroleh dengan kerja keras itu tidak unik lagi karena dilipatgandakan produksi diluar ijinnya, ditiru dan dijual di pasaran dengan harga yang sangat murah dan dia tidak mendapatkan apapun dari hasil penjualannya.
Apalagi sejak saya memutuskan untuk menekuni pekerjaan di bidang kreatif, kerasa banget gimana susahnya brainstorming, menemukan ide dan mengaplikasikannya langsung. Apa jadinya kalau ide itu dicuri orang demi popularitas atau materi dirinya sendiri? Asli nggak kebayang dong sedihnya, saya aja sedih pas tulisan saya di copas ke blog personal orang lain, banyak pula yang di copas dan disitu dia mengakui bahwa itu hasil tulisannya sendiri.
Memang jam-jam tangan asli yang dijual di counter-counter brand jam tangan terkemuka dalam mall tidak semua orang mampu untuk beli. Namun bukan berarti kita jadi lantas memutuskan beli kw ya. Di era geliat industri dan pengusaha kecil lokal yang makin berani menampakkan keunikan dan potensi, kita bisa mendapatkan banyak banget pilihan jam tangan-jam tangan brand lokal yang modelnya sangat fashionable. Sudah murah, kekinian, asli pula! Dengan begitu kita menghargai ide para desainer sekaligus membantu berkontribusi dalam industri kreatif dan pengusaha kecil lokal dengan membeli jam tangan wanita original yang mereka produksi.
Mari biasakan untuk membeli produk original! 😉