Belakangan ini mulai rame berita tentang penerimaan mahasiswa. Banyak beredar kabar baik dari para calon mahasiswa yang sudah mendapatkan kampus impiannya. Namun disatu sisi juga ada yang masih berjuang mendapatkan kampus impiannya. Saya sebagai generasi 90an merasa balik nostalgia zaman mendapatkan kampus waktu dulu lulus SMA. Dulu akses pendidikan sangat terbatas sekali. Google sudah mulai dikenal namun tak cukup membantu dalam belajar karena kurangnya informasi dan terbatasnya akses informasi. Dulu bermain internet di rumah merupakan sebuah privilege tersendiri.
Kalau mau buka google atau facebook berarti harus ke warnet untuk mendapatkan akses tersebut. bahkan saya masih ingat betul bagaimana saya cek status penerimaan tes mahasiswa saya. Saya saat itu diantar orang tua ke warnet hanya untuk melihat pengumuman. Ada cara lain memang untuk melihat pengumuman nama yang lolos yaitu melalui koran pagi esok hari. Namun saya tidak sabar menunggu esok hari untuk tahu bagaimana nasib saya. Apakah saya lolos atau masih harus berjuang lagi. Seperti itulah gambaran yang terjadi pada awal tahun 2000an.
Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan ketersediaan informasi yang ada di dunia maya. Kamu dapat dengan bebas mengakses materi pembelajaran dari layar laptop di meja belajar kamu sendiri. Kamu tidak perlu mengandalkan orang tua untuk mengantarkanmu ke warnet terdekat hanya untuk mengikuti kelas online. Mungkin hal tersebut dapat terjadi namun bukan karena aksesnya yang terbatas tapi karena adanya masalah teknis terkait pemadaman listrik atau adanya trouble saluran internet di daerah rumah kamu yang mengharuskan untuk ke warnet.
Beberapa alternatif pembelajaran secara darling atau online mulai berkembang dalam beberapa tahun kebelakang bahkan sebelum learning from home terjadi. Pembelajaran secara darling ini bukan merupakan pembelajaran akademik yang bersifat formal namun pendidikan informal yaitu berperan sebagai lembaga bimbingan belajar atau kita sebagai orang awam menyebutnya tempat les pelajaran. Dahulu saya harus mengayuh sepeda sore hari usai sekolah untuk sampai ke lembaga bimbingan belajar yang saya ikuti. Sekarang siswa dapat mengaksesnya langsung dari rumah. Ruangguru adalah salah satu lembaga bimbingan belajar online atau aplikasi belajar online terbaik.
Ruangguru memiliki pelayanan Ruangbelajar yang dapat menjadikan siswa menjadi leih baik dari segi belajar dan karakternya yang akan berdampak ke prestasinya. Layanan ini memungkinkan siswa belajar mandiri dengan puluhan ribu video belajar beranimasi dan latihan soal. Siswa dapat mendownload dan tentu saja hemat kuota. Ketika berlangganan Ruangbelajar maka kamu akan mendapatkan banyak sekali fasilitas yang diberikan. Fasilitas-fasilitas itu seperti puluhan ribu video belajar beranimasi, latihan soal yang banyak sekali, rangkuman infografis, dapat didownload dan diakses secara offline sehingga dapat membuat kamu menghemat kuota internet dan yang terakhir kamu akan mendapatkan fitur premium lainnya yang disediakan oleh Ruangbelajar. Paket yang ditawarkan pun terjangkau jika dilihat dari manfaat yang didapatkan. Layanan ini merupakan salah satu layanan yang dapat menjadi pilihan terbaik para orang tua untuk pendidikan anaknya. Orang tua tidak perlu khawatir dalam memonitor perkembangan belajar anaknya karena pembelajaran dapat dilakukan di rumah.
Survei membuktikan bahwa siswa menilai bahwa Ruangbelajar lebih menarik dari pelajaran di sekolah. Hal ini dapat menjadikan Ruangbelajar sebagai layanan bantuan kamu yang kebingungan terhadap materi sekolah. Ruangbelajar dapat menjadi solusi praktis ketika pelajaran di sekolah tidak cukup dapat menyelesaikan rasa penasaranmu pada suatu persoalan atau teori.