Review: TBRK Tepi Barat Rumah Kopi, Coffee Shop di Surabaya Barat
Jujur sudah agak lama juga penasaran dengan cafe yang satu ini sih, soalnya nggak jauh dari rumah jadi bolak-balik ngelewatin. Seperti coffee shop-coffee shop lain, interior dan penataan cahayanya beneran menarik mata. Karena pintu dan jendelanya dari kaca-kaca transparan, jadi sambil lewat pandangan mata kita akan langsung bisa menjelajahi isi coffee shop.
Dan jadi pengin mampir, LOL 😀
Review: Diagon Alley Bubble Cheese Milk, Soft Boba Pertama Saya
Tapi makin kesini makin banyak brand-brand bubble tea baru, baik yang local maupun dari luar negeri. Diagon Alley termasuk brand boba asal lokal yang terinspirasi boba brand luar negeri dari Taiwan, The Alley CMIIW ya… Untuk saat ini gerai-gerai brand Diagon Alley hanya tersedia di Jakarta dan belum ada di kota lain. Saya sebagai Potterhead, tentu saja pengin nyobain. Hehe memang tidak ada hubungannya sih. Tapi saya memang lagi kangen universe of Harry Potter huhu. Semoga bakalan ada film-film dan bukunya yang dibuat lagi sekuelnya.
Review: Cheese Bagel by Starbucks, Teman Ngopi Enak Rendah Kalori
Cheese bagel ini belakangan menjadi kue favorit saya kalau pas pengin makan kue di Starbucks. Ini enak banget dimakan pas lagi anget, rada chewy, keju banget tapi nggak terlalu asin. Jadi rasa kejunya light gitu. Dipermukaan bagel dikelilingi keju panggang, kalau dibagian dalamnya ada beberapa bagian yang berkeju. Cheese bagel dihidangkan dengan spread berupa cream cheese.
Review: KFC Cheesy Rods, Kudapan Saus Keju Terbaru dari KFC
Suka keju?
Menu kudapan baru dari KFC ini wajib banget kamu coba!
Ngomong-ngomong, sebagai penggemar keju saya langsung tergoda nyobain menu ini dong. Penasaran setelah pertama kali melihat update social media dari KFC tentang si Cheesy Rods ini. Fotonya memang nampak menggiurkan dan bikin penasaran.
Resep: Asem-asem Daging Bumbu Kuning Pedas Rendah Kalori
Halo! Idul Adha pada masak apa?
Karena lumayan banyak daging sapi di rumah dan daging sapi termasuk lama proses masaknya, jadi masak satu menu aja deh buat di rumah. Biasanya saya masak makanan yang beda untuk saya dan suami karena makanan yang disuka beda dan tujuannya beda. Kali ini menunya sama karena kami sama-sama suka asem-asem daging pedas. Paling tinggal nambah rebusan sayur aja buat saya. Untuk yang sedang program weight-loss atau diet penurunan berat badan maupun yang berkomitmen untuk makan makanan yang lebih sehat, ini cocok banget! Cocok juga sebagai menu yang lagi program diet ketogenik maupun diet real food.
Rendah kalori karena pakai minyaknya terbatas hanya untuk menumis, proteinnya dapet banget untuk memenuhi kebutuhan protein harian kita dan yang pasti rasa super enak dan segar. Mau ditemenin nasi hangat, kentang atau tanpa nasi pun boleh aja. Bikinnya nggak lama dan gampang, bisa ditinggal-tinggal selama proses masaknya asalkan timer ON ya…
Asem-asem Daging Bumbu Kuning Pedas Rendah Kalori
untuk 6 porsi (-+ 309 kalori per porsi), kalau ditambah nasi per 100 gram nasi kalorinya 129 silakan dihitung takarannya sesuai kebutuhan
Resep: Mie Instant Hack Untuk Diet
Siapa sih yang nggak tergoda untuk makan mie instant? Niatnya nggak lagi pengin makan mie instant… tapi kalau pas orang lain bikin, nyium baunya doang aja langsung ikutan pengin makan kan? Ya nggak?
Padahal makan mie instant sebiji manalah bisa memuaskan lidah dan perut kita? Kebanyakan pecinta mie instan belum puas kalau makan mie instant satu bungkus yang biasa, kalau nggak jumbo ya dua bungkus minimal. Baru deh puas dan kenyang.
Hmm… sementara kita inget nih kalau makan mie instant banyak-banyak nggak baik buat tubuh, apalagi untuk diet. Kalorinya gede dan kandungannya kurang mencukupi makronutrisi tubuh kita. Jadi harus gimana dong? Nggak boleh makan mie instant?
Ya boleh-boleh aja sih asal ya nggak setiap hari juga. Terkait aspek kesehatan, bisa nanya orang yang sesuai dengan bidangnya ya. Karena disini saya mau sharing apa yang saya lakukan kalau saya lagi pengin banget makan mie instant tapi nggak pengin perut kembung habis makan mie, cukup kenyang dan puas tanpa pengin nambah porsi mie-nya. Sementara saya sedang dalam usaha memperbaiki pola makan yang lebih sehat dan baik untuk tubuh, nggak pengin lagi sakit-sakit kayak dua tahun lalu.
Resep Healthier Version of French Toast untuk Menu Sahur
Dulu waktu kecil saya malas banget bangun sahur, sahur yang penting asal melek seadanya. Sering nih saking malesnya bangun, saya beneran nggak bangun terus disuapin nenek dengan roti atau telur rebus. Susah banget untuk bangun sahur dulu itu. Ketika bertambah dewasa, saya makin sadar pentingnya makan sahur. Sahur sama artinya dengan mempersiapkan nutrisi kita untuk seharian berpuasa. Tanpa sahur, puasa bakalan lemas nggak berenergi dan efeknya juga akan pengaruh ke kualitas puasa kita.
Bulan Ramadhan yang seharusnya semakin rajin dengan ibadah wajib dan sunnah, bekerja dan melakukan hal-hal yang bermanfaat demi maksimalnya kualitas ibadah puasa jadinya justru terisi dengan malas-malasan dan pengin tidur seharian. Sayang banget kan bulan dimana pahala ibadah kita dinilai lebih malah terisi dengan acara malas-malasan yang nggak berkualitas.
Itulah pentingnya sahur, untuk mempersiapkan tubuh kita dengan puasa yang berkualitas. Jadi sebisa mungkin jangan ke-skip.
Konsep sahur juga beberapa kali mengalami perubahan bagi saya, dulu waktu remaja, saya jenis orang yang berbuka secukupnya saja tapi sahur kudu banget banyak karena kan untuk cadangan energi aktivitas seharian. Dalam beberapa hal, memang ada benarnya sih kecuali perut jadi begah dan berasa berat setelahnya.
Review: Cheesecake Prinzasskyr, No-Bake Cheesecake dengan Biscuit Crumble
Slow weekend is my simple happiness.
Meskipun lebih sering cuma jadi impian ketimbang kenyataan *haha. Bisa dibayangin gimana udah seneng banget kalau weekend nggak usah mikirin deadline project dan mikirin hal-hal super penting yang sehari-hari sudah membajak sebagian besar isi otak contohnya urusan rumah yang nggak pernah kelar, selalu ada aja to do list-nya dari hari ke hari.
Makanya bisa baca-baca surat dari teman, dekor jurnal, minum kopi susu ditemenin cheesecake tanpa kepikiran apa-apa udah seneng.
Dan iya saya bisa hepi karena hal yang seremeh itu.
Review: Nanny’s Pavillon Tunjungan Plaza, Resto dengan Interior dan Dekorasi Bertema Pasar
Sudah pernah makan di Nanny’s Pavillon?
Yah teman-teman yang berdomisili di Jakarta dan sekitarnya mungkin sudah cukup familiar dengan resto yang satu ini. Tapi di Surabaya, sejauh yang saya tahu Nanny’s Pavillon cuma ada di satu tempat aja. Tepatnya di Mall Tunjungan Plaza. Mungkin nggak sefamous seperti di Jakarta sih, yang kadang sampek harus ngantri-ngantri dan susah dapat tempat duduk kalau mau makan disini.
Pertama kali saya nyobain makan di Nanny’s Pavillon ini di salah satu cabangnya yang berada di dalam mall Kota Kasablanka – Jakarta Selatan. Awal mampir karena tertarik dengan interior dalam resto yang nampak bertema dan instagram-able banget itu. Lucu banget dan pengunjungnya juga ramai, pertanda kemungkinan makanan yang dijual enak. Saya dan teman yang mau makan bareng di Nanny’s awalnya bener-bener berniat cuma nyobain tanpa baca-baca review dan browsing dulu. Eh dari situ setelah nyoba makan sekali ternyata makanannya enak banget. Jadilah saya jatuh hati sama menunya Nanny’s ini, si adek yang pernah saya ajakin makan disitu juga sama senengnya.
Kalau Nanny’s Pavillon di mall Kota Kasablanka itu temanya playroom (atau playground gitu *lupa*), nah Nanny’s yang di Tunjungan Plaza ini temanya market. Sesuai tema, disini ada kios-kios berjajar dan berhadapan di dekat kursi-kursi dan meja untuk makan customer resto ini. Kios-kios disekeliling meja makan juga lengkap dengan barang dagangan berupa sayuran, buah, roti dan papan harga.