Saya suka banget makanan yang dijual di Starbucks, yah dulu suka kopinya juga sih meskipun sekarang nggak terlalu sering beli kalau nggak kepingin banget.
Awal suka produknya Starbucks dimulai ketika saya bekerja dan harus berpindah-pindah kota dalam perantauan.
Pada masa awal fase ini, saya masih memiliki teman nongkrong yang senasib sepenanggungan, dengan berjalannya waktu… saya justru lebih banyak sendiri. Saya melihat Starbucks sebagai tempat yang cukup ramai sekaligus sepi. Ya banyak orang yang datang sehingga kita tidak akan merasa sepi dan aneh karena sendiri tapi juga memiliki space yang cukup untuk kita nikmati sendirian.
Selain faktor bahwa saya pecinta kopi dan satu-satunya coffee shop yang cocok taste-nya di lidah saya serta ada dimana-mana, sejauh ini masih hanya Starbucks sih.
Udah paling perfect rasanya hari libur kantor beli novel baru, pesan minuman dan makanan di Starbucks dengan akses colokan charger ponsel dan berdiam disana beberapa lama. Menikmati bacaan dan menyesap kopi yang itu-itu saja hehe.
Kopi yang saya pesan biasanya caramel macchiato pada masa awal saya suka melewatkan waktu libur di Starbucks, green tea latte ketika harus menunggu pesawat dan asian dolce latte di masa-masa awal saya memutuskan kembali membangun karir di bidang freelancing.
Berbeda dengan makanannya, saya suka sekali mencoba macam yang berbeda berhubung saya suka banget aneka pastry dan kue. Lagipula makanannya Starbucks enak-enak kok…
Oke berikut ini review Starbucks Food yang pernah saya coba, beberapa bahkan jadi all time favorite saya
#1 Peanut butter panini
Size rotinya tergolong besar dengan harga yang ekonomis. Berupa roti panini yang mengapit crunchy peanut butter di tengahnya. Panini ini tipe rotinya agak kering dan kaku gitu. Setiap pesan ini saya selalu minta rotinya dihangatkan oleh barista agar peanut butternya lebih melted. Peanut butter panini menurut saya paling enak disantap ketika agak dingin setelah dihangatkan. Paduan peanut butter yang masih melt dengan panini yang agak kering itu juara banget. Peanut butter panini ini biasanya selalu ada dan gampang ditemukan di semua cabang Starbucks dan jadi salah satu all time favorite saya setiap ke Starbucks.
Harga saat ini 27,000 – 29,000
#2 Chocolate croissant
Croissant dengan dark chocolate sebagai isiannya. Paling enak minta dihangatkan terlebih dahulu ke barista dan dimakan selagi masih hangat. Ketika dalam kondisi hangat croissant-nya akan lebih crunchy sementara filling dark choco-nya melted lembut enak sekali. Dark choco-nya tidak manis dan tidak milky, cocok banget pokoknya dengan selera saya akan cokelat.
Harga termasuk terjangkau dengan rasa yang tidak mengecewakan 27,000-29,000
#3 Almond croissant
Ini selain favorit saya juga favorit suami. Berupa croissant dengan filling selai almond dengan topping irisan almond yang melimpah. Manis selainya pas nggak oversweet dan almond slice-nya juga renyah apalagi pas udah diangetin, yum sekali!
Croissant almond ini menurut saya juara karena cita rasa paduannya bisa masuk ke dua range selera. Saya yang nggak suka manis dan suami yang suka manis sama-sama cocok dengan rasanya dan suka.
Secara size lebih besar daripada chocolate croissant dan lebih mahal juga memang.
Harga: 36,000
#4 Cinnamon roll
Cinnamon roll adalah pastry yang saya pilih ketika saya sedang ingin minum americano coffee panas atau dingin. Karena rasanya manis banget menurut saya, jadi padanan yang paling pas sih kalau minumnya bareng pahitnya rasa americano.
Sebenernya saya bukan pecinta cinnamon roll, jadi pada awalnya jujur sama sekali nggak tahu kayak gimana tekstur dan rasa cinnamon roll. Pertama kali makan cinnamon roll ya yang punya Starbucks, karena teksturnya pastry sementara saya suka sekali pastry… jadi ya saya suka. Meskipun rasa manisnya memang agak susah ditoleransi orang yang nggak suka manis seperti saya. Tapi kalau dipasangin ice americano memang juara kok, coba aja.
Harga: 29,000
#5 Blueberry lava cheesecake
Blueberry lava cheesecake ini makanan seasonal yang artinya tidak selalu tersedia di Starbucks. Tapi lava blueberry cheesecake ini cukup mampu membuat saya penasaran.
Kuenya memang kecil tidak seperti New York cheesecake (menu cheesecake Starbucks yang lain). Tapi saya nggak menduga waktu pesan di aplikasi online kalau kuenya akan segede pie susu Bali, kirain ya rada gedean dikit lah.
Jadi selain size dan bentuknya yang mirip egg tart, bagian atas permukaan lava cheesecake ini dipanggang sehingga kehitaman. Pas masih hangat enak banget, kejunya lembut dan melt, sesuai banget sama namanya lava cheesecake. kejunya juga terasa rich. Kecil mungil gini tapi menurut saya rasa kejunya malah lebih kaya dari New York cheesecake. Selai blueberrynya juga enak sih tapi nggak mendominasi rasa sampai rasa dari kejunya itu samar, selai blueberrynya cukup sedikit dilihat dari takaran, dan jadi finishing taste yang cocok setelah lidah kita dimanjakan oleh lembutnya keju.
Layak banget dicoba meskipun kayaknya cukup sekali aja buat saya untuk beli dan ngerasain kue ini, soalnya kecil mungil, tapi harganya nggak mungil hehe.
Harga: agak lupa tapi sekitar 30,000-an
Detail videonya disini: